Karya : Al- Fath
Pagi itu berdebu kemarau
Sambil uringan tak berasa
kuraih kursi kayu yang lapuk
tertegun mengeja namamu
Kududuk berkiblat mentari pagi
kulihat ia kemerahan namun silau
hingga tak bisa kulukiskan wajahmu ditengahnya
dan kuganti arah lamunku
Hingga berlalu siang hingga sore
Tak sadar kini kulihat senja kemerahan
Sangat indah, lalu kuraut wajahmu dengan garis pinggirnya
Namun kembali kusadar ia tertelan mega dan aku sendiri lagi
Malam yang sepi tanpa melihatmu lagi
Kegalauan yang tak berujung
Hanya doaku dan doamu
aku ingin bermimpi denganmu pada pantulan cahaya purnama
**** hanya tertinggal arsiran tapak jejak kaki ****
Pagi itu berdebu kemarau
Sambil uringan tak berasa
kuraih kursi kayu yang lapuk
tertegun mengeja namamu
Kududuk berkiblat mentari pagi
kulihat ia kemerahan namun silau
hingga tak bisa kulukiskan wajahmu ditengahnya
dan kuganti arah lamunku
Hingga berlalu siang hingga sore
Tak sadar kini kulihat senja kemerahan
Sangat indah, lalu kuraut wajahmu dengan garis pinggirnya
Namun kembali kusadar ia tertelan mega dan aku sendiri lagi
Malam yang sepi tanpa melihatmu lagi
Kegalauan yang tak berujung
Hanya doaku dan doamu
aku ingin bermimpi denganmu pada pantulan cahaya purnama
**** hanya tertinggal arsiran tapak jejak kaki ****